Bukan sekedar pada pria, khitan juga dikerjakan pada wanita. Khitan pada wanita dibagi jadi dua grup, yaitu clit0r! dectomy yaitu dengan menyingkirkan sebagain atau kian lebih alat kelamin luar yang mana di dalamnya termasuk juga beberapa atau semua klitor! s serta sebagaian labia minora. Cara yang ke-2 yaitu ifibulation yaitu dengan menyingkirkan semua klitor! s dan beberapa atau semua labia minora yang dijahit serta nyaris menutupi pagina. Cuma disisakan sisi terbuka sebesar korek api atau jari kelingkin juga sebagai pembuangan darah menstruasi. Waktu wanita menikah, jadi bakal di buka kembali. Ke-2 aksi ini sekalipun tak di kenal dalam dunia medis. Pemotongan atau pengirisan kulit pada seputar klitor! s atau bahkan juga menyingkirkan klitor! s dikira merugikan.
Menurut dr. Tonang Dwi Ardyanto, praktik khitan di Indonesia pada intinya dikerjakan dengan bikin perlukaan kecil pada daerah klitor! s. Terdapat banyak bahkan juga cuma menggerakkan “sunat psikologis” yaitu khitan pada wanita dikerjakan dengan cuma lakukan penorehan sedikit dengan ujung jarum hingga keluar setetes darah serta orangtua pasien telah senang. Bahkan juga ada yang mengerjakannya dengan disandiwarakan, yaitu dengan meneteskan cairan antiseptik yang berwarna merah darah lantas diteruskan dengan pembersihan di seputar klitor! s. Menurut pengalaman dr. Dwi, praktik khitan wanita tidka cuma dikerjakan oleh orangtua yang berpendidikan rendah, tetapi juga keluarga muda sarjana yang hidup di perkotaan.
Menurut agama Islam, khitan untuk wanita tak harus seperti pada laki-laki. Sebagian besar ulama menyampaikan bahwa khitan untuk wanita yaitu sunnah yang berarti bisa dikerjakan, jikalau tak juga tak kenapa. Di Indonesia, khitan untuk wanita sudah dikerjakan mulai sejak lama seperti khitan pada pria, tetapi Kementrian Kesehatan Indonesia mempunyai ketentuan sendiri tentang proses khitan untuk wanita. Pada th. 2007, Kementrian Kesehatan melarang ada khitan wanita, tetapi memetik memprotes dari Majelis Ulama Indonesia. Lalu pada th. 2010, Kementrian Kesehatan mencabut larangan khitan wanita tetapi lakukan penyusunan pada prosedur, standard profesi serta service untuk khitan wanita yang sesuai dengan aturan agama. Hal semacam ini ditujukan untuk hindari masalah jelek yang menerpa wanita sesudah dikhitan.
Pada 2011, ketentuan ini memperoleh kritikan dari organisasi hak asasi manusia Amnesty International yang meminta Indonesia melarang praktik khitan wanita. Larangan khitan wanta ini dengan didasarkan efek jelek untuk kesehatan wanita yang dikhitan, intinya kesehatan reproduksinya. Proses khitan wanita dikira tidak mematuhi hak wanita bila didasarkan pada menyingkirkan hasrat nafsu wanita. Walau sebenarnya tiap-tiap wanita memiliki hak atas hasrat nafsunya dan organ reproduksi yang sehat. Agama juga menanggung bahwa suami dimisalkan juga sebagai pakaian istri serta demikian demikian sebaliknya. Ini bermakna bahwa semasing mesti memperoleh hak yang sebangun dalam rumah tangga, termasuk juga kenikmatan dalam soal ehem-ehem.
Diluar itu, khitan pada pria mempunyai faedah yang sangatlah besar, yaitu menghindar infeksi serta beberapa hal jelek pada system reproduksi wanita. Sedang khitan wanita belum terang apa faedahnya dengan cara medis, bahkan juga condong merugikan, terlebih bila prosesnya dikerjakan oleh tenaga medis yg tidak profesional. Bila seperti ini, baiknya tak dikerjakan lagi. Khitan memanglah harus untuk pria lantaran berguna dengan cara kesehatan, tetapi khitan wanita baiknya tak dikerjakan.
0 Response to "Khitan perempuan dan aturannya"
Posting Komentar